HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA

Sabtu, 24 November 2012

Keluarga Djokosoetono, Pendiri Taksi Blue Bird

Blue Bird Group telah berkembang menjadi perusahaan transportasi darat terkemuka khususnya di ibukota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Bahkan sangat sulit dibantah, di antara berbagai merek taksi yang beredar di sekitarnya, diferensiasi taksi Blue Bird tampak begitu menonjol.
Diferensiasi itu bukan saja hanya pada sistem IT, database management, maupun sistem renumerisasi yang baik. Dalam hal pelayanan, pengemudi Blue Bird juga terkenal lebih baik dan sopan ketimbang supir-supir taksi merek lain. Bagaimana mereka sampai bisa seperti itu dan siapakah sosok di balik perusahaan taksi yang sudah berdiri sejak 38 tahun yang lalu tersebut?
Namanya Purnomo Prawiro. Dia orang terpenting di balik perusahaan taksi yang memiliki belasan ribu armada. “Proses utama yang harus dilakukan sebelum memberikan service kepada pelanggan adalah peranan dari manusia di perusahaan, khususnya para pengemudi,” katanya memulai.

Sebagai atasan, ia berusaha memberikan contoh baik kepada bawahannya. “Tak perlu susah-susah, cukup memberi ucapan ‘Selamat pagi’ atau ‘Bagaimana hari ini?’ kepada bawahan ketika berpapasan,” tuturnya kemudian. Setelah itu, tahap selanjutnya yaitu tergantung pada infrastruktur dan sistem manajemen.
Strategi Blue Bird Group yang berslogan ‘Andal’ pun mulai diluncurkan. Andal merupakan kepanjangan kata dari Aman, Nyaman, Mudah, dan Personalize. Slogan inilah yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Slogan Andal ini juga harus diaplikasikan oleh semua karyawan Blue Bird di semua tingkatan. Dari atasan hingga back office dan frontliners yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Jika semua karyawan, khususnya pengemudi, merasa nyaman dalam bekerja, akan berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
Visi melayani yang diterapkan sendiri mengacu pada sistem top-down. Artinya, service yang baik harus dimulai pada tingkatan atas yang kemudian berlanjut ke bawah. Pemimpin harus memberikan contoh kepada bawahannya. Purnomo pribadi memiliki gaya kepemimpinan spesial, baik dalam membentuk budaya perusahaan, mengantisipasi perubahan, menggiatkan inovasi dan memaksimalkan sumber dayanya.
Mengenai sejarah Blue Bird sendiri, pendiri Blue Bird adalah Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Pada tahun 1970, Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang kala itu dijabat oleh Letjen KKO Ali Sadikin, berniat menjadikan Jakarta sebagai kota metropolitan, sehingga dia menganggap perlu adanya taksi sebagai sarana taransportasi. Akhirnya taksi-taksi resmi pun mulai bermunculan. Hal inilah yang mendorong Mutiara untuk mendirikan perusahaan taksi.
Namun, karena dilihat belum memiliki pengalaman dalam pengelolaan tranportasi, izin pendirian perusahaan taksi ditolak. Dengan dibantu kedua putranya, Dr. H. Chandra Suharto dan Dr. H. Purnomo Prawiro, mencoba meminta tanda tangan kepada para pelanggan yang pernah menggunakan Chandra Taksi (merek dagang Blue Bird sebelumnya), sebagai suatu bentuk rekomendasi. Dengan banyaknya rekomendasi dari para pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan tersebut, pada akhirnya perusahaan tersebut berkembang dan memiliki lisensi sebagai perusahaan taksi.
Chandra Taksi yang sebelumnya dijalankan secara ‘gelap’ dapat memperoleh ijin. dan sejak saat itulah tonggak sejarah berdirinya Blue Bird Group. Usaha ini merupakan usaha untuk menghidupi keluarga setelah sang suami Prof. Djokosoetono, SH wafat. Mobil-mobil yang dijadikan usaha taksi waktu itu adalah mobil-mobil peninggalan sang suami.
Setelah itu, terinspirasi dari cerita rakyat Eropa yang mengisahkan tentang seorang gadis kecil yatim piatu yang hidup penuh penderitaan, Mutiara yang sekarang sudah menjadi almarhum, memutuskan untuk mengganti nama organisasi yang didirikannya menjadi Blue Bird. Pasalnya, gadis kecil itu berdoa kepada Tuhan meminta kebahagiaan. Akhirnya Tuhan mengirimkan utusannya sang burung biru. Bersama burung biru ini, sang gadis kecil berjuang melawan setiap cobaan hidup yang sering menimpanya, dengan penuh kejujuran, kerja keras, kedisiplinan, dan kekeluargaan.
Kala itu, seluruh keluarga ikut berperan serta dalam usaha taksi tersebut, mulai dari pemasaran dan penerima order hingga menjadi pengemudi. Chandra Suharto, bertugas sebagai operator telepon, sedangkan Purnomo Prawiro sebagai pengemudi. Untuk menambah jumlah mobil, Mutiara bekerjasama dengan janda-janda pahlawan dengan memanfaatkan mobil-mobil mereka untuk menjadi taksi.
Rumah pun dijadikan jaminan, ketika Blue Bird Group (BBG) pada awal berdirinya harus menambah armada. Dari 24 taksi, kini BBG mengelola 13.000 unit kendaraan dan mempunyai lebih dari 20.000 karyawan. Sekarang BBG menguasai 54% pangsa pasar. Berkat usaha taksi itu pula, Mutiara berhasil menghantarkan ketiga anaknya meraih gelar sarjana.
Meskipun banyak cobaan yang menghadang, mereka menghadapinya dengan kerja kersa, kedisiplinan, dan kekeluargaan sehingga menjadikan Blue Bird tersohor seperti sekarang ini. Saat ini, banyak jabatan penting dalam badan BBG yang dipegang generasi ketiga setelah wafatnya Mutiara.

Blue Bird Group Peduli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atensi Anda, salam sukses

........Dengan HIPTI para Pengemudi Taksi dapat meningkatkan Perilaku (attitude), Pengetahuan (knowledge), dan Keterampilan (skill) menuju Pelayanan yang Profesional........HIPTI merupakan Mitra Perusahaan Taxi dan Pemerintah serta Menjadikan Pengemudi Taksi sebagai pelayan yang Berkarakter........
Baca disini Pengelolaan Sampah [bernilai ekonomis dan berbasis komunal] by Teknologi GreenPhoskko PT. CVSK, Bandung dan Aktivitas Posko Hijau........!!!!!

1. Sampah Menjadi Pupuk Organik by GreenPhoskko Teknologie
2. Sampah dan Pupuk Organik
3. Bahan Pengurai Sampah (Anti Bau) GreenPhoskko (GP1)
4. Mineral Penggembur> Bulking Agents GreenPhoskko (GP2)
5. Instalasi Pengelolaan Kompos Kota (IPKK) Berbasis Komunal by Dana CSR
6. Solusi Masalah Sampah Perkotaan
7. Mesin Olah Sampah Organik Manual (RKM-1000L)
8. Mesin Olah Sampah Organik Elektrik (RKE-1000L)
9. Mesin Pengolah Sampah Organik RKE-2000L
10. Mesin Pengolah Sampah Hand Rotary Kap.200L
11. Mesin Pengolah Sampah Organik; Barrel Komposter (BK200L)
12. Komposter Elektrik BioPhoskko (KE-100L)
13. Pengolah Sampah Organik Skala Rumah Tangga; Komposter BioPhoskko Bin-L Kap.30Kg.
14. Pupuk Kompos Padat Hasil Olahan Mesin Komposter BioPhoskko dan Rotary Klin (Kompos Padat/Curah)
15. Pupuk Kompos Cair Hasil Olahan Mesin Komposter BioPhoskko dan Rotary Klin (Pupuk Kompos Cair)
16. Pupuk Organik Kompos Granul (1)
17. Pupuk Organik Kompos Granul (2)
18. Sampah dan Program 3R
19. Sampah dan Pengomposan
20. Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Kota dan Limbah Pertanian
21. Gaya Modern, Pilah Sampah Sejak dari Dapur (Hulu)
22. Sampah Sebagai Inspirasi Bisnis Baru (Bahan Baku Gratis)
23. Pengelolaan Sampah Regional Terpadu Berbasis Komunal
24. Methode Pengelolaan Sampah (Postingan di Kompasiana)
25. Methode Pengelolaan Sampah (my Weblog) dan Beberapa Model Pengelolaan Sampah di Indonesia
26. UU.No.18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah
27. Daur Ulang Sampah
28. Sampah, Pertanian Organik dan Aplikasi Pro Green
29. Pengelolaan Sampah di Perkotaan
30. Penanganan Sampah Dengan Peran Aktif Masyarakat
31. Perlu Perubahan Kebijakan Pengelolaan Sampah di Indonesia 32. Sampah oh Sampah
33. Pengolahan Sampah Basis Komunal Berwawasan Lingkungan (sebuah proposal)
34. Wow....Sampah di Indonesia> Memasuki Stadium IV
35. Membangun Alternatif Pengelolaan Sampah
36. Prof. E.Damanhuri> Ahli Sampah Indonesia
37. Mendulang Emas dari SAMPAH
38. Pengelolaan Sampah Kota Basis Komunal (sebuah proposal untuk Kota Manado menuju Piala Adipura 2010)
39. Mengenal Sistem Pengolahan Sampah> Arahkan Pengelolaan Sampah menjadi seDesentralisasi (Berbasis TPS)
40. Latihan Membuat Pupuk di Kaltim
41. Posko Hijau di Kaltim; Vegetasi Lahan ex Pertambangan
42. Go Organik, Perlukan BUMN (pupuk) Bangun Pabrik Baru itu????
43. Panen Energi Listrik dan Pupuk dari Sampah Organik
44. Pupuk dan Pemupukan 45. Trash Bin C (Tempat Sampah)
46. Trash Bin B (Tempat Sampah)
47. Trash Net A (Tempat Sampah)
48. Penawaran Kerjasama Pengolahan Sampah (Garbage City Processing Project)
49. Trash Bag (Tempat Sampah Berseka)
50. Mesin Pengayak Kompos Getar MPK 115 [Honda]
51. Penentuan Lokasi TPA ber SNI
52. Daur Ulang Sampah Membuka Peluang Usaha Baru
53. Daur Ulang Limbah Pabrik Industri
54. Mengapa Sampah Harus di Kelola ?
55. Bisnis Pengolahan Sampah dengan Teknik Modern
56. Pengelolaan Sampah Terpadu Basis Komunal
57. Sampah, Pertanian Organik dan Aplikasi ProGreen
58. Buat Kompos dari Sampah...Mudah Lho???
59. Aktivator Sampah GreenPhoskko
60. Penggembur Bulking Agent GreenPhoskko
61. Pupuk NPK Tablet Gramafix dan Granul
62. Mengurangi Dominasi Jawa Transmigran
63. Pupuk Kaltim Buat Kompos Teknologi GreenPhoskko
64. STIE, Menumbuhkan Posko Hijau di Tenggarong Kutai Kartanegara
65. bisnis Hebat Untuk Wanita dan Ibu Rumah Tangga

66. Laboratorium Lingkungan_Terakreditasi

67. Laboratorium Lingkungan_Teregistrasi

68. MoU MENLH-MENDIKNAS Tentang Pendidikan Lingkungan Hidup
dst. .............................................
Informasi Pupuk dan Pemupukan serta Inisiasi Teknologi GreenPhoskko Pengolahan Sampah bernilai ekonomis, silakan kontak kami (Posko Hijau) di SINI. Ikuti terus Informasi Tata Kelola Sampah dan Program Clean and Green Plus berikutnya, untuk berlangganan "GRATIS" Postingan weblog ini silakan masukkan email Anda di Kolom Berlangganan...Tq N Salam Hijau Indonesia....!!!!
Green Sponsored>Text Backlink Exchanges

Silakan CARI tulisan yang Anda inginkan DISINI
Loading