HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA – DPP HIPTI – HIMPUNAN PENGEMUDI TAXI INDONESIA

Sabtu, 24 November 2012

Kritik Sopir Taksi Terhadap Kualitas Pendidikan

Kritik Sopir Taksi Terhadap Kualitas Pendidikan
Sudah menjadi kebiasaan saya, tatkala naik taksi selalu mengajak sopir untuk memperbincangkan sesuatu. Saya sudah hafal benar, bahwa ternyata sopir taksi banyak yang kaya informasi. Para sopir taksi juga selalu bergaul dengan banyak orang, setidaknya dengan para penumpangnya. Para penumpang taksi tentu beraneka ragam latar belakangnya, banyak pengalaman, dan juga kadang tergolong orang penting.

Biasanya sopir taksi juga mengikuti berita lewat koran atau majalah. Sambil antri menunggu penumpang, mereka biasa membaca koran, mendengarkan siaran radio, dan lain-lain. Itulah sebabnya, sopir taksi selalu mengikuti berita-berita aktual. Dengan kekayaan informasi itu, mereka memiliki pikiran kritis, terhadap kebijakan pemerintah, tidak terkecuali tentang pendidikan.

Oleh karena itu anggapan bahwa sopir taksi adalah komunitas klas bawah yang tidak kritis terhadap situasi lingungannya adalah tidak selalu benar. Bahkan sopir taksi pun ternyata juga ada yang berlatar belakang pendidikan sarjana. Akibat sulitnya mencari pekerjaan di kota besar, banyak orang yang mencari pekerjaan sedapatnya, termasuk menjadi sopir taksi.

Sopir taksi yang ketika itu saya tumpangi mengaku hanya lulusan SMA plus kursus mengemudi. Pekerjaannya itu sudah ditekuni sejak belasan tahun. Ia juga sudah merasa senang mendapatkan pekerjaan itu. Dengan menjadi sopir, isteri dan dua anaknya bisa tercukupi kebutuhannya, sekalipun pengahasilan yang dibawa pulang pada setiap hari tidak selalu berlebih sehingga bisa ditabung.

Sekalipun penghasilan sopir taksi itu tidak banyak, tetapi ternyata tidak semua orang bisa diterima sebagai pengemudi kendaraan umum itu. Pengusaha transportasi, oleh karena banyaknya pilihan, juga akan memilih tenaga sopir yang memiliki kelebihan, misalnya pengalaman, kejujuran, penampilan dan lain-lain. Sopir taksi yang saya tumpangi, dengan bangga mengatakan bahwa ada seorang temannya sebagai sesama sopir merangkap menjadi dosen di perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Dari temannya sebagai dosen itu, sopir taksi tersebut menjadi tahu bahwa gaji dosen di perguruan tinggi swasta tidak selalu tinggi, bahkan tidak cukup untuk menghidupi dirinya sediri dan keluarganya. Itulah sebabnya, dosen dimaksud masih harus merangkap sebagai sopir kendaraan umum itu. Sopir taksi yang saya tumpangi merasa bangga, memiliki teman sesama sopir, menjadi dosen di perguruan tinggi swasta.

Ia menceritakan tentang temannya itu, bahwa pada saat harus mengajar, ia membawa taksinya menuju kampus. Agar tidak diketahui oleh para mahasiswanya, sopir taksi yang juga sebagai dosen itu memarkir kendaraannya di tempat jauh dari kampus tempat mengajarnya. Dosen yang juga berprofesi sebagai sopir tersebut merasa tidak enak manakala diketahui oleh mahasiswa tentang statusnya yang sebenarnya.

Sopir taksi tersebut juga menceritakan bahwa, untuk mendapatkan pekerjaan di kota besar seperti di Jakarta tidak mudah. Para lulusan SMA pun manakala tidak memiliki ketrampilan harus mau bekerkja seadanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menurut sepengetahuannya, di Jakarta banyak lulusan SMA hanya bekerja sebagai petugas security, cleaning servis, dan bahkan juga hanya sebagai pembantu rumah tangga.

Melihat kenyataan seperti itu, sopir taksi mengkritisi terhadap kebijakan pendidikan yang dikembangkan selama ini. Ia menyebutkan bahwa, pelajaran di sekolah belum sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditekuni setelah mereka lulus. Di sekolah sebagaimana yang dialaminya sendiri, diajari ilmu biologi, kimia, fisika, matematika dan lain-lain, dan bahkan harus mengikuti ujian nasional yang menakutkan. Padahal akhirnya, mereka itu hanya akan menjadi sopir taksi, petugas security, pegawai pabrik, dan sejenisnya.

Mendengarkan pikiran-pikiran kritis sopir taksi tersebut, saya berkesimpulan bahwa ternyata ada pihak-pihak tertentu yang merasa belum puas dan bahkan berontak terhadap pelaksanaan pendidikan yang sedang berjalan selama ini. Mereka melihat belum adanya kesesuaian antara apa yang diberikan di sekolah dengan kebutuhan dan tuntutan hidup di masyarakat. Sopir taksi saja berpandangan bahwa seharusnya kenyataan di lapangan dijadikan dasar dalam mengambil keputusan penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian pendidikan selalu dengan mudah dirasakan manfaatnya.

Sekolah semestinya dimaknai sebagai proses pelatihan hidup. Institusi pendidikan tidak boleh bersikukuh mengajarkan mata pelajaran yang tidak ada relevansinya dengan kehidupan itu sendiri. Beberapa pelajaran seperti fisika, kimia, biologi, matematika, sosiologi, psikologi dan lain-lain, memang perlu diberikan kepada para siswa. Akan tetapi, pada tingkat tertentu, hanya diperlukan bagi mereka yang akan meneruskan pendidikan hingga perguruan tinggi. Sementara, sekalipun sekolah umum, -------SMA misalnya, harus dibakali dengan ketrampilan yang diperlukan bagi hidupnya kelak.

Andaikan strategi itu dilakukan, maka sopir taksi tidak perlu memberikan kritik terhadap para ahli pendidikan dan juga kebijakan pemerintah. Selain itu, masyarakat pada level tertentu juga tidak menghadapi dua persoalan yang sama beratnya, yaitu menghadapi beban pendidikan yang dirasakan berat dan juga mencarikan pekerjaan setelah anak-anaknya lulus. Pendidikan yang diinginkan adalah yang mampu membekali hidup bagi para siswanya. Masyarakat tidak menginginkan sekolah menjadi beban, tetapi sebaliknya, yaitu agar menjadi kekuatan solutif terhadap problem yang dihadapi. Wallahu a�lam.
--------------
Profil Penulis:
PROF. DR. H. IMAM SUPRAYOGO Lahir di Trenggalek 2 Januari 1951. Beliau adalah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang sekaligus Guru Besar Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang.
Lulusan SDN Trenggalek (1964), SMPN Trenggalek (1967) dan SMAN Trenggalek (1970) di kota kelahirannya ini adalah alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang yang berhasil meraih gelar doktornya dari Universitas Airlangga Surabaya (1998) dalam bidang sosiologi.

Sebelum menjabat di almamaternya, pernah menjadi Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang (1983 - 1996) dan Wakil Direktur Pascasarjana UMM (1996).

Suami dari Hj. Sumarti dan bapak dari Akhmad Farid Widodo, Hasan Akhmad Wirawan, Fuad Hasan Wicaksono dan Asmak Putri Kamila ini dikenal sebagai pakar dan ahli dalam pengembangan pendidikan islam, sehingga tercatat sebagai pemimpin pendidikan yang sangat cemerlang oleh MURI Indonesia (2006) dalam memimpin dunia pendidikan islam.
Ketua Majlis Madrasah Terpadu Kota Malang ini kini sedang melakukan perubahan besar terhadap universitas yang dipimpinnya sejak menjadi STAIN, UIIS hingga menjadi UIN sekarang ini.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atensi Anda, salam sukses

........Dengan HIPTI para Pengemudi Taksi dapat meningkatkan Perilaku (attitude), Pengetahuan (knowledge), dan Keterampilan (skill) menuju Pelayanan yang Profesional........HIPTI merupakan Mitra Perusahaan Taxi dan Pemerintah serta Menjadikan Pengemudi Taksi sebagai pelayan yang Berkarakter........
Baca disini Pengelolaan Sampah [bernilai ekonomis dan berbasis komunal] by Teknologi GreenPhoskko PT. CVSK, Bandung dan Aktivitas Posko Hijau........!!!!!

1. Sampah Menjadi Pupuk Organik by GreenPhoskko Teknologie
2. Sampah dan Pupuk Organik
3. Bahan Pengurai Sampah (Anti Bau) GreenPhoskko (GP1)
4. Mineral Penggembur> Bulking Agents GreenPhoskko (GP2)
5. Instalasi Pengelolaan Kompos Kota (IPKK) Berbasis Komunal by Dana CSR
6. Solusi Masalah Sampah Perkotaan
7. Mesin Olah Sampah Organik Manual (RKM-1000L)
8. Mesin Olah Sampah Organik Elektrik (RKE-1000L)
9. Mesin Pengolah Sampah Organik RKE-2000L
10. Mesin Pengolah Sampah Hand Rotary Kap.200L
11. Mesin Pengolah Sampah Organik; Barrel Komposter (BK200L)
12. Komposter Elektrik BioPhoskko (KE-100L)
13. Pengolah Sampah Organik Skala Rumah Tangga; Komposter BioPhoskko Bin-L Kap.30Kg.
14. Pupuk Kompos Padat Hasil Olahan Mesin Komposter BioPhoskko dan Rotary Klin (Kompos Padat/Curah)
15. Pupuk Kompos Cair Hasil Olahan Mesin Komposter BioPhoskko dan Rotary Klin (Pupuk Kompos Cair)
16. Pupuk Organik Kompos Granul (1)
17. Pupuk Organik Kompos Granul (2)
18. Sampah dan Program 3R
19. Sampah dan Pengomposan
20. Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Kota dan Limbah Pertanian
21. Gaya Modern, Pilah Sampah Sejak dari Dapur (Hulu)
22. Sampah Sebagai Inspirasi Bisnis Baru (Bahan Baku Gratis)
23. Pengelolaan Sampah Regional Terpadu Berbasis Komunal
24. Methode Pengelolaan Sampah (Postingan di Kompasiana)
25. Methode Pengelolaan Sampah (my Weblog) dan Beberapa Model Pengelolaan Sampah di Indonesia
26. UU.No.18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah
27. Daur Ulang Sampah
28. Sampah, Pertanian Organik dan Aplikasi Pro Green
29. Pengelolaan Sampah di Perkotaan
30. Penanganan Sampah Dengan Peran Aktif Masyarakat
31. Perlu Perubahan Kebijakan Pengelolaan Sampah di Indonesia 32. Sampah oh Sampah
33. Pengolahan Sampah Basis Komunal Berwawasan Lingkungan (sebuah proposal)
34. Wow....Sampah di Indonesia> Memasuki Stadium IV
35. Membangun Alternatif Pengelolaan Sampah
36. Prof. E.Damanhuri> Ahli Sampah Indonesia
37. Mendulang Emas dari SAMPAH
38. Pengelolaan Sampah Kota Basis Komunal (sebuah proposal untuk Kota Manado menuju Piala Adipura 2010)
39. Mengenal Sistem Pengolahan Sampah> Arahkan Pengelolaan Sampah menjadi seDesentralisasi (Berbasis TPS)
40. Latihan Membuat Pupuk di Kaltim
41. Posko Hijau di Kaltim; Vegetasi Lahan ex Pertambangan
42. Go Organik, Perlukan BUMN (pupuk) Bangun Pabrik Baru itu????
43. Panen Energi Listrik dan Pupuk dari Sampah Organik
44. Pupuk dan Pemupukan 45. Trash Bin C (Tempat Sampah)
46. Trash Bin B (Tempat Sampah)
47. Trash Net A (Tempat Sampah)
48. Penawaran Kerjasama Pengolahan Sampah (Garbage City Processing Project)
49. Trash Bag (Tempat Sampah Berseka)
50. Mesin Pengayak Kompos Getar MPK 115 [Honda]
51. Penentuan Lokasi TPA ber SNI
52. Daur Ulang Sampah Membuka Peluang Usaha Baru
53. Daur Ulang Limbah Pabrik Industri
54. Mengapa Sampah Harus di Kelola ?
55. Bisnis Pengolahan Sampah dengan Teknik Modern
56. Pengelolaan Sampah Terpadu Basis Komunal
57. Sampah, Pertanian Organik dan Aplikasi ProGreen
58. Buat Kompos dari Sampah...Mudah Lho???
59. Aktivator Sampah GreenPhoskko
60. Penggembur Bulking Agent GreenPhoskko
61. Pupuk NPK Tablet Gramafix dan Granul
62. Mengurangi Dominasi Jawa Transmigran
63. Pupuk Kaltim Buat Kompos Teknologi GreenPhoskko
64. STIE, Menumbuhkan Posko Hijau di Tenggarong Kutai Kartanegara
65. bisnis Hebat Untuk Wanita dan Ibu Rumah Tangga

66. Laboratorium Lingkungan_Terakreditasi

67. Laboratorium Lingkungan_Teregistrasi

68. MoU MENLH-MENDIKNAS Tentang Pendidikan Lingkungan Hidup
dst. .............................................
Informasi Pupuk dan Pemupukan serta Inisiasi Teknologi GreenPhoskko Pengolahan Sampah bernilai ekonomis, silakan kontak kami (Posko Hijau) di SINI. Ikuti terus Informasi Tata Kelola Sampah dan Program Clean and Green Plus berikutnya, untuk berlangganan "GRATIS" Postingan weblog ini silakan masukkan email Anda di Kolom Berlangganan...Tq N Salam Hijau Indonesia....!!!!
Green Sponsored>Text Backlink Exchanges

Silakan CARI tulisan yang Anda inginkan DISINI
Loading